Buatlah jaringan seperti jaringan diatas dengan IP :

Pc 1 : 192.168.1.33 , NETMASK : 255.255.255.0
Pc 2 : 192.168.1.40 , NETMASK : 255.255.255.0
Pc 3 : 192.168.1.65 , NETMASK : 255.255.255.0
Pc 4 : 192.168.1.68 , NETMASK : 255.255.255.0



Jika semua PC sudah tersambung dengan benar,
sekarang anda ganti subnet masknya seperti dibawah ini !

Pc 1 : 192.168.1.33 , NETMASK : 255.255.255.224
Pc 2 : 192.168.1.40 , NETMASK : 255.255.255.224
Pc 3 : 192.168.1.65 , NETMASK : 255.255.255.224
Pc 4 : 192.168.1.68 , NETMASK : 255.255.255.224

Coba anda periksa apakah PC tersebut saling terhubung atau tidak,
Jika tidak,  ada kesalahan pada jaringan anda.

sekarang bagaimana semua PC agar bisa terhubung ?
jawabannya kita akan melakukan SUBNETTING.

Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringanyang lebih kecil, yang di sebut "subnet" setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu router-router dalam jaringan ).

Contoh :
tadi diatas ada jaringan dengan netmask : 255.255.255.224 yang berarti menggunakan IP kelas C dan semua PCnya tidak terhubung.
kesalahan ada pada host ID yang digunakam karena tidak sesuai dengan subnet masknya
untuk menentukan host ID kita memerlukan netmask untuk menentukannya
caranya:
menghitung netmask untuk menentukan host ID.
pada umumnya IP kelas C terdiri dari 32 bit.
dimana 24bit pertama sebagai network dan 8bit berikutnya sebagai host.
Rumus:     

(256 - 224) - 2) = 30

penjelasan :
256 merupakan jumlah per oktet.
224 merupakan oktet terakhir yang diketahui dan dikurang 2.
30 merupakan host ID yang valid atau bisa digunakan.

kesimpulannya : jadi, IP yang hanya bisa digunakan adalah 1- 30 karena berdasarkan perhitungan yang ada diatas IP yang bisa di pakai hanya 1 -30 saja.